Obat Bebas

11:50 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Memang dosis obat yang dijual bebas terbilang aman. Namun, kita tetap perlu cermat memilih dan memerhatikan aturan pemakaiannya, apalagi pada dasarnya semua obat sama, bisa menjadi racun pada pemakaian berlebihan atau berkepanjangan.

Itu sebabnya, Anda perlu memastikan apakah obat bebas yang dikonsumsi benar-benar aman. Pasalnya, banyak juga obat bebas yang sebenarnya membutuhkan resep dokter, tetapi bisa dibeli secara bebas. Lalu, bagaimana memilih obat warung yang terbaik dan berkhasiat tanpa merusak diri?

1. Hanya untuk pertolongan pertama
Obat bebas yang dijual di warung sekalipun adalah obat legal. Malah kita dianjurkan agar selalu menyimpan obat bebas, seperti obat demam, flu, batuk, dan oralit, di kotak obat sebagai persediaan untuk pertolongan pertama. Namun, bila gejala sakit masih berlanjut hingga 2 hari, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Ketahui kandungan obat
Sebelum meminum obat, kita perlu mengetahui kandungan yang terdapat dalam obat tersebut. Hal ini untuk memastikan agar kita tidak memiliki alergi terhadap kandungan obat.

3. Sesuaikan dengan penyakit
Misalnya, saat Anda batuk, perhatikan apakah batuk tersebut termasuk jenis batuk kering atau batuk berdahak. Begitu pula jika Anda terserang flu. Anda dapat mendeteksinya. Jika flu mengeluarkan cairan encer, maka itu biasanya disebabkan oleh virus. Untuk bisa sembuh, Anda hanya perlu cukup istirahat, minum banyak air, dan makan makanan bergizi. Jika cairan kental, maka itu berarti flu yang disebabkan oleh bakteri dan perlu diatasi dengan minum antibiotik dari dokter.

4. Dosis harus pas
Gunakan obat sesuai dosis yang tertera dalam kemasan. Hindari mengonsumsi kandungan tertentu dari obat dengan dosis dua kali lipat atau lebih. Pasalnya, banyak orang mengonsumsi obat flu dan obat sakit kepala bersamaan sehingga kandungan parasetamol yang terdapat dalam kedua obat itu masuk ke tubuh dengan dosis ganda.

5. Perhatikan komposisi
Dalam memilih obat warung, perhatikan juga komposisinya. Misalnya, Anda memiliki masalah gangguan perut. Untuk itu, Anda sebaiknya menghindari obat-obatan yang mengandung asetosal, ibuprofen, dan asam mefenamat. Pilihlah acetaminophen atau parasetamol. Jika Anda sering mengalami sakit kepala disertai mual, sebaiknya minum obat antimual terlebih dahulu.

6. Jika bersamaan dengan obat resep
Jika Anda terbiasa minum obat warung, sementara saat ini Anda sedang mengonsumsi obat resep, maka tanyakan pada dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat warung. Pasalnya, obat warung dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang diresepkan dokter.

(Sumber:Kompas.com)

Mengenal Jenis - Jenis Obat

11:30 PM Posted In Edit This 0 Comments »
Pernah bingung saat menerima resep dokter atau membaca obat yang dijual bebas? Jangan malu, Anda tidak sendiri. Beberapa nama obat memang kerapkali membuat kening berkerut. Supaya tidak salah, jenis obat di bawah ini bisa memandu Anda mengetahui obat apa yang sebenarnya diminum.

1. ACE inhibitor atau penghambat angiotensin converting enzim (ACE). Penghambat ACE ini merupakan kelompok obat untuk menurunkan tekanan darah.
2. Antasid dan alginates. Antasid digunakan untuk masalah dyspepsia atau maag. Beberapa jenis antasid bisa dijumpai tanpa membutuhkan resep.

3. Antibiotika. Juga dikenal sebagai antibakteri, merupakan jenis obat yang digunakan untuk masalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

4. Antidepresan. Sesuai dengan namanya, obat ini untuk mengatasi depresi. Ada beberapa jenis obat antidepresan. Namun, dua jenis yang sering digunakan, yaitu obat tricyclic seperti amitriptiline dan imipramine serta selective serotonin re-uptake inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine.

5. Antihistamin. Dikenal sebagai obat untuk alergi, seperti demam dan beberapa jenis batuk dan pengobatan flu.

6. Benzodiazepine. Kelompok obat ini juga dikenal sebagai penenang minor dan sedatif. Yang banyak dikenal adalah diazepam (dengan nama valium) dan nitrazepam (dengan nama mogadon).

7. Beta-antagonist. Obat jenis itu misalnya inhaler yang digunakan untuk melegakan serangan asma, mengandung beta-antagonist.

8. Beta-blocker. Beta-adrenoreceptor sering disebut sebagai beta-blockers, bekerja untuk jantung dan sistem sirkulasi darah. Fungsinya, mengurangi tekanan darah.

9. Calcium-channel blockers. Obat ini digunakan untuk masalah yang berhubungan dengan jantung dan sistem peredaran darah, termasuk tekanan darah tinggi dan angina.

10. Kontrasepsi oral kombinasi. Merupakan salah satu dari banyak metode pencegahan kehamilan. Dinamakan demikian karena obat tersebut merupakan kombinasi dari dua jenis hormon perempuan, yaitu estrogen dan progesterone.

11. Obat untuk mata. Beberapa kelompok termasuk dalam obat untuk mata, seperti glaukoma. Ada lima jenis obat yang digunakan untuk pengobatan glaukoma, yaitu miotik, simpatomimetik, penghambat beta, penghambat karbonik anhydrase, dan latanoprost.

12. H2 antagonist. Ada beberapa jenis obat untuk mengobati luka lambung dan salah cerna. Satu yang terpenting adalah obat-obatan dari jenis H2 antagonist.

13. Hormone replacement therapy (terapi sulih hormon). Terapi ini direkomendasikan kepada perempuan saat dan pasca menopause.

14. Inhaler steroid. Obat inhaler jenis kortikosteroid atau steroid, digunakan untuk mencedah terjadinya gejala asma.

15. Laksatif. Terdapat beberapa jenis obat laksatif yang bekerja dengan berbagai cara untuk meredakan atau mencegah terjadinya konstipasi (sembelit), seperti jenis diuretik.

16. Nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) atau obat nonsteroid antiperadangan. Biasa digunakan untuk mengurangi peradangan dan meredakan nyeri. Yang biasa digunakan adalah ibuprofen.

17. Parasetamol. Merupakan pereda nyeri. Kekuatannya hampir sama, tetapi tidak bekerja sebagai antiperadangan seperti aspirin.

18. Proton pump inhibitor, obat penghambat pompa proton. Merupakan jenis obat yang digunakan dalam mengobati luka pada lambung dengan menghambat produksi asam lambung.

19. Statin. Merupakan kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol darah.

20. Steroid topical. Kortikosteroid topical atau dikenal dengan krim steroid, digunakan pada kulit untuk meredakan eksim dan beberapa gangguan kulit lainnya.
(Berbagai Sumber)